-->

Jadi Garda Terdepan NKRI, Selaru Dukung Perekonomian Tanimbar

Jadi Garda Terdepan NKRI, Selaru Dukung Perekonomian Tanimbar
ADAUT, LELEMUKU.COM – Pulau Selaru, yang terletak di Selatan dari Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku adalah kawasan strategis nasional, yang merupakan garda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena berbatasan langsung dengan Australia.

Menurut Camat Selaru, Zakarias Emanratu, SP dengan keberadaan tersebut, Kecamatan Selaru memiliki peran strategis dalam mendukung peran dan fungsi Negara baik dibidang pertahanan dan fungsi peningkatan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat.

Seperti tertuang dalam  Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar, Peraturan Pemerintah (Perpem) Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan PPKT dan Keputusan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 dimana Pulau Selaru termasuk Pulau Terluar ke-58.

“Selaru sebagai kawasan strategis yang sangat mendukung ekonomi di daerah ini,” kata dia saat menyampaikan sambutan dalam Acara “Mya To Onjout” atau “Adaut Panggil Pulang” di Alun-alun Desa Adaut pada Jumat (19/10).

Emanratu menjelaskan alasan Selaru dapat mendukung Kepulauan Tanimbar, hal itu dilihat dari intensitas pengunjung yang sangat tinggi dengan kunjungan terbanyak dari pemerintah pusat. Mobilitas pengunjung di Kecamatan dengan luas 4.334,16 km itu per tahunnya mencapai hingga 45.000 orang  atau 3.750 orang per bulan.

“Itu merupakan peluang terbesar daerah dan kalau dikelola secara baik merupakan potensi terbesara dalam menggerakan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menuturkan guna menjemput peluang tersebut, pihaknya pun melaksankaan beberapa iven dengan Tema “Visit Selaru 2018” yang akan mendukung kunjungan ke Selaru yang tentu bermuara pada peningkatan produktivitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang tersedia.

Iven-iven itu diantanya diantara Myo To Onjout di Desa Adaut, yang sudah terlaksana pada Minggu (15/10) hingga Jumat (19/10), kunjungan Arca Kristus Raja di Desa Adaut pada Bulan November 2018, Lingat panggil pulang pada Bulan Desember 2018.

Serta masih terdapat beberapa kegiatan yang sementara dipersiapkan oleh 5 Pemerintah Desa (Pemdes) lainnya di Kecamatan dengan jumlah penduduk 13.528 jiwa itu, diantaranya Desa Werain, Fursui, Kandar, Namtabung dan Eliasa.

“Kegiatan-kegiatan ini merupakan potensi termasuk tantangan tersendiri dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel